I LOVE YOU MY BEST FRIEND
Karya Monica Sucianto
Seperti biasa aku memulai hari hariku dengan sekoloah. Disekolah, aku
duduk sebangku dengan Riski. Riski adalah sahabat terbaikku. Kita
selalu bersama. Sebagai sahabat aku dan Riski takkan terpisahkan.
Selain
Riski aku juga punya sahabat namanya Cika. Cika sangat baik sama aku.
Cika tau semuanya tentang aku. Bagiku Cika gak punya kekurangan sebagai
sahabatku.
Kemanapun aku pergi Riski pasti selalu nemenin aku. Dari
dulu aku suka sama Riski, tapi aku malu untuk mengungkapkannya. Walau
begitu dia tetap jadi sahabatku.
Aku terus mencoba memunculkan
keberanianku untuk mengungkapkan semuanya kepada Riski. Tapi aku tetap
gak bisa mengungkapkan semuanya.
Hingga suatu hari aku melihat Riski jalan sama Cika. Aku gak nyangka,
itu sahabatku. Aku juga belum sempat mengungkapkan nya kepada Riski.
Kenapa jadi begini. Aku benci kamu Ris. Padahal dari dulu aku udah
mencoba untuk mendapatkanmu. Tapi kenapa kamu malah pergi bersamanya.
Aku gak mau ketemu kamu lagi.
“Bela……”sapa Riski kepadaku.
Aku
gak mau membalasnya, aku benci Riski. Aku hanya berlari menjauhinya.
Aku mencoba melawan rasa sakit di hatiku. Tapi tetap gak bisa. Aku gak
mau kehillangan Riski. Setiap dia memanggilku aku gak mau
menghiraukannya. Riski lebih memili Cika, daripada perasaanku ini. Aku
sering melihatnya berduaan di kantin. Semakin bertambah sayatan di
hatiku ini.
Kenapa aku harus suka kepada orang yang tidak mengerti
perasaanku. Tapi mengapa aku gak bisa ngelupain dia. Tuhan tolong jawab
aku, kenapa ini semua terjadi. Aku gak sanggup jika Riski gak bersamaku.
Dimalam yang indah ini aku memandangin dua bintang yang andaikan itu aku dan Riski.
“Bela Bela. Pls jawab aku , aku tau kamu marah. Tapi kenapa?”teriak Riski di depan rumahku tiba tiba.
Aku ingin membalas panggilanya. Namun aku gak bisa, aku masih benci sama dia. Beberapa saat Riski udah gak ada di depan rumahku.
“untunglah, aku udah gak sanggup ngeliat wajahnya lagi. Aku membayangkan dulu kita bahagia bersama” kataku dalam hati.
Keesokan harinya, aku gak ngeliat Riski sama Cika. Aku mulai tenang. Riski udah gak sama cika lagi.
“Bela kamu marah ya sama aku?” Tanya Riski tiba tiba.
Aku hanya tersenyum memandangnya.
“Kamu mau gak pulang bareng aku?” Tanya Riski lagi.
“Boleh” jawabku singkat.
Sepulang
sekolah aku pulang bersama Riski. Aku bercanda dan tertawa seperti dulu
lagi. Aku senang, mungkin melebihi dari senang. Tiba tiba sesuatu
terjadi. Mobil Riski menabrak sebuah mobil, dan aku dan Riski tak
sadarkan diri.
Perlahan lahan aku mula membuka mata. Ternyata
aku sudah ada di rumah sakit. Aku hanya melihat mama, papaku yang
menangis di depanku.
“pa, ma kenapa nangis ?Riski mana? aku gak pa-pa kan?” tanyaku kepada mama dan papa.
“Tulang kaki kamu patah sayang, kamu harus pakai kursi roda”jawab mama sambil menangis
“ha……. Terus Riski mana?” tanyaku lagi.
“mama gak tau Riski kemana”jawab mama
Ris semoga kamu gak pa-pa ya, harapku dalam hati.
Sekarang
aku menjalani hari hariku dengan berbaring di ranjang rumah sakit. Aku
kesepian tanpa Riski. Aku berharap Riski kembali dalam keadaan sehat.
Aku kangen kamu Ris
***
Hingga akhirnya aku bisa keluar dari
rumah sakit. Tapi aku tetap gak bisa jalan, aku hanya bisa duduk tak
berdaya di kursi roda. Aku masih berharrap Riski bisa kembali.
“mama apa Riski masih hidup”tanyaku kepada mama.
“mama gak tau, yang penting sekarang kamu doain Riski biar dia selamat.
Walau aku gak bersamamu, aku tetap sayang kamu Ris. Aku bakal tetap doain kamu seperti pesan mama ku.
Tuhan,
kenapa ini semua terjadi? Apakah aku masih bisa bertemu Riski untuk
yang terakhirkalinya. Tuhan tolong pertemuhan ku dengannya, aku gak
bisa hidup tanpanya.
Berhari hari aku menunggu dan menunggu. Tiba
tiba ada seseorang yang mengetuk ngetuk pintu rumahku. Ternyapa itu
Riski, aku gak nyangka kamu bakal kembali Ris. Walau kamu juga duduk di
kursi roda sepertiku, aku tetap sayang kamu. Aku gak bisa hidup tanpa
kamu Ris. Jangan tinggalin aku lagi ya
Aku dan Riski di bantu untuk duduk di kursi panjang depan rumahku.
“bel….. Aku Cuma mau ngasi kalung ini sama kamu. Kalung ini akan menjadi kenangan kita bersama” kata Riski
“makasi Ris. Tapi aku udah senang kok kamu kembali, AKU SAYANG KAMU”jawabku
“Aku
tau, tapi kalung ini akan menjadi kenangan kita berdua. Karna aku tau
aku udah gak bisa hidup lagi, dan nemenin kamu lagi seperti dulu.
I LOVE YOU FOREVER
Riskipun
menutupkan matanya di dekapanku. Tuhan memang mengabulkan doaku untuk
bisa bertemu dengan Riski lagi, tapi hanya untuk beberapa saat.
good bye Ris semoga kamu tenang di sana.
***TAMAT***
PROFIL PENULIS
Nama : Monica Sucianto
Kelas: 6 SD .6a Is The Best
Add facebook:monica sucianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar